Mbah IT - ARTIKEL ILMU TI 3

on Rabu, 28 Desember 2011
Mengenal Algoritma DES
Semenjak kehadiran internet pada kehidupan manusia, kontrol atas informasi bergerak dengan amat cepat.Termasuk pula informasi-informasi yang harus mendapatkan “perhatian” khusus karena nilai informasi tersebut yang sangat penting semisal informasi intelijen,militer, dan berbagai macam informasi yang sering dilabeli
TOP SECRET.
Dengan adanya masalah di atas maka muncul ilmu baru pada dunia informatika yang disebut kriptografi yang merupakan pengembangan dari kriptologi.Berbagai pakar kriptografi telah mengembangkan berbagai macam algoritma enkripsi seperti AES,Lucifer,OTP,IDEA,Triple DES,DES,dsb.Diantara berbagai macam jenis algoritma, DES merupakan algoritma yang paling terkenal dan paling banyak digunakan di internet semisal untuk aplikasi e-commerce,perbankan,dll.Namun sebelum mempelajari bagaimana cara kerja algoritma DES maka akan “sedikit” dibahas terlebih dahulu riwayat hidup sang algoritma.
Kisah Hidup DES (Data Encryption Standard)
Pada sekitar akhir tahun 1960, IBM melakukan riset pada bidang kriptografi yang pada akhirnya disebut Lucifer.Lucifer dijual pada tahun 1971 pada sebuah perusahaan di london.Lucifer merupakan algoritma berjenis Block Cipher yang artinya bahwa input maupun output dari algoritma tersebut merupakan 1 blok yang terdiri dari banyak bit seperti 64 bit atau 128 bit.Lucifer beroperasi pada blok input 64 bit dan menggunakan key sepanjang 128 bit.
Lama kelamaan Lucifer semakin dikembangkan agar bisa lebih kebal terhadap serangan analisis cypher tetapi panjang kuncinya dikurangi menjadi 56 bit dengan maksud supaya dapat masuk pada satu chip. Di tempat yang lain, biro standar amerika sedang mencari-cari sebuah algoritma enkripsi untuk dijadikan sebagai standar nasional.IBM mencoba mendaftarkan algoritmanya dan di tahun 1977 algoritma tersebut dijadikan sebagai DES (Data Encryption Standard).
Ternyata timbul masalah setelah DES resmi dijadikan algoritma standar nasional.Masalah pertama adalah panjang kunci DES yang hanya 56-bit sehingga amat sangat rawan dan riskan serta berbahaya , terhadap brute-force attack.Masalah kedua adalah struktur DES pada bagian substitution-box (S-box) yang diubah menurut saran dari NSA.Desain substitution-box dirahasiakan oleh NSA sehingga kita tidak mengetahui kemungkinan adanya kelemahan-kelemahan pada DES yang sengaja disembunyikan oleh NSA.Dan juga muncul kecurigaan bahwa NSA mampu membongkar cypher tanpa harus memiliki key-nya karena menurut para “pakar” kriptografi, DES sudah didesain secara cermat sehingga kalau S-box ini diubah secara acak maka sangat mungkin DES justru lebih mudah “dijebol” meskipun DES cukup kebal terhadap serangan differential cryptanalysis maupun linier cryptanalysis.
Seperti kata peribahasa “Karena susu setitik rusak iman sebelanga” ,.Di dunia ini tak ada ciptaan manusia yang sempurna.Pada tahun 1998, 70 ribu komputer di internet berhasil menjebol satu kunci DES dengan waktu sekitar 96 hari.Bahkan pada tahun 1999 berhasil dibobol dalam waktu kurang dari 22 hari.Pada tanggal 16 juni 1998 ada sebuah kelompok yang menamakan dirinya Electronic Frontier Foundation (EFF) telah berhasil memecahkan DES dalam waktu 4-5 hari menggunakan komputer yang dilengkapi dengan Integrated Circuit Chip DES Cracker.Di akhir tragedi ini, DES dianggap sudah tak aman lagi sehingga ia dicampakkan begitu saja dan digantikan oleh AES (Anvanced Encryption Standard).
Sumber ilmuti.com